Thursday, 10 June 2021

Melakukan Pengamatan (Observasi) untuk Menggali Konteks Kehidupan Siswa

Upaya guru untuk mengontekstualisasi pembelajaran agar sesuai dengan kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan. Terdapat dua jenis observasi yaitu observasi dengan berpartisipasi dan observasi tanpa partisipasi. Jenis pertama tenta memiliki peluang untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih kuat daya jangkauanya hingga ke ranah makna. Namun seringkali para guru tidak dapat melakukan jenis observasi tersebut karena hambatan waktu (mereka harus masuk sekolah setiap hari).

Terdapat beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk menjadi obyek observasi. Obyek-obyek ini nantinya akan masuk ke dalam list komponen konteks kehidupan siswa yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan pembelajaran kontekstual. Beberapa obyek observasi tersebut antara lain:

  • Aktivitas atau pekerjaan orang tua siswa
  • Aktivitas anak dalam membantu pekerjaan orang tua
  • Alat-alat yang biasa digunakan pada pekerjaan orang tua
  • Lingkungan biologis (hewan atau tumbuhan)
  • Lingkungan fisik (perairan, cuaca, struktur daratan, rumah, jalan, dll)
  • Upacara adat aau kebiasaan masyarakat
  • Permainan anak
  • Istilah lokal untuk obyek-obyek yang diamati di atas
Pengamatan dapat dilkaukan lebih dari sekali dan bertahap. Tahap awal menjadi pemandu untuk ke tahap pengamatan berikutnya, artinya data yang dihasilkan dapat mengarahkan guru untuk  berpikir mengenai obyek-obyek terkait yang perlu juga diamati. dalam melakukan pengamatan sebaiknya guru meminta bantu orang (bisa juga siswa) yang dapat mengantarnya ke berbagai tempat dan menghubungkannya dengan orang-orang yang sesuai untuk tujuan pengematan.

Data pengamatan yang utama adalah berupa deskripsi mengenai obyek yang diamati. Guru sebaiknya membuat deskripsi segera setelah melakukan pengamatan untuk meminimalisir bias dari waktu akibat lupa. Untuk membantu daya ingat, guru dapat menggunakan foto dan video dari obyek dan peristiwa yang diobservasi.

Selain itu, guru sebaiknya menggunakan jurnal peneliti untuk menuliskan pikiran-pikiran yang muncul ketika ia melakukan pengamatan, termasuk juga alasan mengapa ia melakukan pengamtan tiba-tiba terkait dengan relasi dengan tujuan pelajaran tertentu. Untuk dapat melakukan observasi berkualitas, guru dapat membaca beberapa literatur mengenai observasi yang umumnya berkaitan dengan metode penelitian kualitatif.


Literatur:

Habibi, H. (2016). PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN IPA KONTEKSTUAL BERBASIS EKOSISTEM MANGROVE. LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA6(2).

Labibah, N., Herowati, H., Hidayat, J. N., & Habibi, H. (2020). EKSPLORASI AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI ANAK NELAYAN DI DESA LOBUK UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN IPA KONTEKSTUAL. EDUSAINS12(2), 266-275.

Yin, R.K. (2011). Qualitative Research, From Start to Finish. The Guilford Press.