Sebelumnya, kita telah membahas mengenai salah satu pendekatan dalam metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus. Lebih jauh, kali ini kita akan membahas mengenai 3 jenis dari penelitian studi kasus yaitu studi kasus instrinsik, stusi kasus instrumental dan studi kasus kolektif.
Yang pertama adalah studi kasus
instrinsik. Tujuan utama dari jenis studi kasus ini adalah untuk memahami suatu
kasus spesifik, yang sedikit diketahui orang. Desainnya yaitu desain kasus
tunggal. Contohnya adalah penelitian mengenai seorang guru IPA yang sukses
dengan program pembelajaran khusus di masa pandemi. Dalam penelitian ini sang
peneliti memperlakukan kasus sebagai suatu entitas yang holistik, ia menggali
berbagai kondisi atau proses internal yang berlangsung secara utuh dan
mendalam. Selain itu tujuan dari studi kasus instrinsik adalah untuk memahami
proses secara lebih general berdasarkan analisis dari satu kasus tunggal.
Jenis yang kedua adalah studi
kasus instrumental. Dalam jenis yang kedua ini kasus yang diteliti sebenarnya
lebih merupakan instrument atau alat untuk memahami sesuatu yang lain yang
bersifat lebih general. Sebagai contoh ketika seorang peneliti meneliti kasus
pelajar di suatu sekolah yang ditangkap polisi karena minuman keras, ia
bertujuan untuk lebih memahami bagaimana proses yang dialami remaja khususnya
pelajar hingga benar-benar terperangkap dan kecanduan minuman keras. Analisis
dan kesimpulan yang dibuat oleh peneliti pada jenis yang kedua ini agak kurang
menyangkut kasus secara langsung akan tetapi lebih mengarahkan pada aspek umum
dari topik yang diteliti. Peneliti umumnya tertarik pada mengapa dan bagaimana
fenomena itu terjadi. Dengan demikian penelitian ini cenderung untuk membangun
atau menguji suatu teori agar dapat memahami suatu isu lebih baik.
Jenis yang ketiga yaitu studi
kasus kolektif disebut juga studi multi kasus. Dalam hal ini peneliti
berkeyakinan bahwa kejian terhadap beberapa kasus yang memiliki kesamaan
terkait topik akan memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik. Jika
sumber daya memungkinkan, studi kasus kolektif dapat meneliti hingga 10 kasus.
Sifat dari penelitian ini umumnya instrumental dan kurang instrinsik. Sebagai
contoh peneliti meneliti beberapa sekolah yang melaksanakan program belajar di
alam untuk mengkaji bagaimana motivasi dan pemahaman siswa mengenai IPA sekolah
ketika mereka dilibatkan dalam suatu lingkungan belajar yang alami dan bebas.
Bacaan Lanjutan:
Johnson, R.B., Christensen, L.
(2017). Educational Research: Quantitative, Qualitative and Mixed Approaches
(6th ed.). Thousand Oaks: Sage Publications, Inc.
Yin, R.K. (2014). Case Study
Research: Design and Methods. Los Angeles: Sage Publication, Inc.
No comments:
Post a Comment