Sunday, 17 January 2021

3 Jenis Penelitian Studi Kasus

Sebelumnya, kita telah membahas mengenai salah satu pendekatan dalam metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus. Lebih jauh, kali ini kita akan membahas mengenai 3 jenis dari penelitian studi kasus yaitu studi kasus instrinsik, stusi kasus instrumental dan studi kasus kolektif.

Yang pertama adalah studi kasus instrinsik. Tujuan utama dari jenis studi kasus ini adalah untuk memahami suatu kasus spesifik, yang sedikit diketahui orang. Desainnya yaitu desain kasus tunggal. Contohnya adalah penelitian mengenai seorang guru IPA yang sukses dengan program pembelajaran khusus di masa pandemi. Dalam penelitian ini sang peneliti memperlakukan kasus sebagai suatu entitas yang holistik, ia menggali berbagai kondisi atau proses internal yang berlangsung secara utuh dan mendalam. Selain itu tujuan dari studi kasus instrinsik adalah untuk memahami proses secara lebih general berdasarkan analisis dari satu kasus tunggal.

Jenis yang kedua adalah studi kasus instrumental. Dalam jenis yang kedua ini kasus yang diteliti sebenarnya lebih merupakan instrument atau alat untuk memahami sesuatu yang lain yang bersifat lebih general. Sebagai contoh ketika seorang peneliti meneliti kasus pelajar di suatu sekolah yang ditangkap polisi karena minuman keras, ia bertujuan untuk lebih memahami bagaimana proses yang dialami remaja khususnya pelajar hingga benar-benar terperangkap dan kecanduan minuman keras. Analisis dan kesimpulan yang dibuat oleh peneliti pada jenis yang kedua ini agak kurang menyangkut kasus secara langsung akan tetapi lebih mengarahkan pada aspek umum dari topik yang diteliti. Peneliti umumnya tertarik pada mengapa dan bagaimana fenomena itu terjadi. Dengan demikian penelitian ini cenderung untuk membangun atau menguji suatu teori agar dapat memahami suatu isu lebih baik.

Jenis yang ketiga yaitu studi kasus kolektif disebut juga studi multi kasus. Dalam hal ini peneliti berkeyakinan bahwa kejian terhadap beberapa kasus yang memiliki kesamaan terkait topik akan memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik. Jika sumber daya memungkinkan, studi kasus kolektif dapat meneliti hingga 10 kasus. Sifat dari penelitian ini umumnya instrumental dan kurang instrinsik. Sebagai contoh peneliti meneliti beberapa sekolah yang melaksanakan program belajar di alam untuk mengkaji bagaimana motivasi dan pemahaman siswa mengenai IPA sekolah ketika mereka dilibatkan dalam suatu lingkungan belajar yang alami dan bebas.

Bacaan Lanjutan:

Johnson, R.B., Christensen, L. (2017). Educational Research: Quantitative, Qualitative and Mixed Approaches (6th ed.). Thousand Oaks: Sage Publications, Inc.

Yin, R.K. (2014). Case Study Research: Design and Methods. Los Angeles: Sage Publication, Inc.

No comments:

Post a Comment