Saturday, 27 June 2020

Efek Lingkungan Terhadap Belajar

Otak manusia tersusun atas belahan kanan dan kiri yang memiliki fungsi yang berbeda. Belahan kanan berfungsi dalam mengenali visual, musik dan situasi lingkungan sedangkan otak kiri berfungsi memahami bahasa verbal dan matematis. Kedua belahan ini bekerja bersamaan dengan fungsi yang saling melengkapi.

(sumber gambar : https://pixabay.com)

Salah satu kejadian sehari-hari yang mungkin anak-anak sering alami terkait dengan fungsi kedua belahan otak adalah ketika sedang belajar. Ada berbagai tipe lingkungan kesukaan untuk belajar. Misalnya sambil mendengarkan musik, belajar di tempat tenang dan nyaman, atau belajar di taman dengan pohon-pohon yang sejuk. Saat otak kiri bekerja memahami konsep-konsep di buku, otak kanan bekerja menikmati berbagai situasi lingkungan tersebut.

Namun banyak kasus dimana konsep yang telah dipelajari ternyata tidak dapat diingat ketika ujian berlangsung. Salah satu penyebabnya adalah kondisi lingkungan yang jauh berbeda saat ujian. Apalagi ujian tersebut adalah ujian yang sangat penting seperti ujian akhir sekolah atau ujian seleksi kerja.

Efek lingkungan terhadap kerja otak dipelajari oleh para ahli psikologi utamanya psikologi kognitif. Penjelasan atas kasus di atas adalah kita dapat menggali suatu memori ketika berada pada situasi yang sama dengan ketika pertama memori tersebut dibuat. Otak kanan terutama (dengan daya ingat yang lebih baik), akan membuat koneksi antara kondisi lingkungan dengan ingatan verbal di otak kiri. 

Dua ahli psikologi, Godden dan Baddeley, pada tahun 1975 melakukan penelitian terkait dengan hubungan antara memori dan lingkungan. Penelitian menguji kelompok-kelompok yang mempelajari suatu bahan dengan treatmen pada lingkungan belajar dan lingkungan ujian. Kesimpulannya kelompok dengan lingkungan belajar dan lingkungan ujian yang sama ternyata mampu mengingat lebih baik. Penelitian-penelitian lain tampaknya juga menunjukkan kesimpulan yang sama.

Lantas bagaimana memanfaatkan fenomena kerja otak ini terhadap proses belajar kita sendiri? Bukankah umumnya situasi ujian akan selalu berbeda dengan situasi belajar?

Benedict Carey mengajukan suatu gagasan yang bagus, yaitu dengan belajar beberapa kali mengenai suatu bahan pada lingkungan yang berbeda. Dengan demikian otak akan lebih mudah mengingat bahan tersebut tidak tergantung pada situasi tertentu saja. 

Referensi:
Carey, B. (2014). How We Learn. New York: Random House.

No comments:

Post a Comment