Dalam pembahasan mengenai ilmu pengetahuan kita sering mendengar
istilah sikap ilmiah, yang secara sederhana dapat diartikan dengan sikap yang umumnya
dimiliki oleh orang-orang yang mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan.
Mungkin banyak dari anda yang membayangkan sikap ilmiah sebagai sikap seorang ilmuwan
yang serius berpikir dan melakukan penelitian. Dalam bayangan seperti itu tentu
saja sikap ilmiah menjadi istilah yang cukup “menyeramkan.”
Sebenarnya sikap ilmiah dapat dimiliki dan diterapkan oleh
semua orang, bahkan oleh anak kecil sekalipun yang mau konsisten untuk
mempelajari dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan mereka. Berikut ini
adalah beberapa sikap ilmiah dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan,
- Rasa ingin tahu. Yaitu suatu ketertarikan tak habis-habis di dalam diri seseorag mengenai fenomena alam atau sosial yang ada sekitarnya. Ketertarikan ini juga muncul ketika menghadapi hasil-hasil ilmu pengetahuan.
- Memprioritaskan fakta atau bukti. Dalam berpikir dan berperilaku selalu menempatkan fakta atau bukti di atas asumsi atau dugaan semata, apalagi kabar yang dalam akal sehat sulit untuk diterima.
- Keinginan untuk memodifikasi penjelasan. Ketika dihadapkan pada fakta atau bukti baru (berbeda dari sebelumnya) muncul keinginan untuk menyesuaikan konsep aau penjelasan yang telah dipahami sebelumnya.
- Bekerja sama memecahkan masalah. Lebih suka untuk memecahkan permasalahan secara kooperatif dengan tim, terutama dalam memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan. Didasari oleh kesadaran bahwa kerja sama tim akan memberikan hasil yang lebih baik.
- Jujur. Menyajikan data sebagai mana adanya, tidak mengubah atau menyesuaikannya dengan keinginan atau kepentingan pribadi.
Sikap ilmiah sangat penting bagi seorang guru yang setiap hari mengajarkan ilmu pengetahuan kepada para siswanya. Apa yang diajarkan akan nampak menjadi sisa-sia atau penuh dengan kebohongan jika ternyata sikap sang guru tidak mencerminkan sikap ilmiah. Perlu dipahami, bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya sekedar tumpukan informasi hasil penelitian, tetapi yang terpenting adalah proses untuk menghasilkan pengetahuan tersebut serta bagaimana sikap dari seseorang yang mendalaminya.
Referensi:
Contant, T.L., Tweed, A.L., Bass, J.E. & Carin, A.A. (2018). Teaching Science Trough Inquiry-Based Instruction. Thirteenth Edition. New York: Pearson Education, Inc.
Gambar:
https://pixabay.com