Monday, 30 March 2020

Portofolio untuk Mengevaluasi Hasil Belajar

Dalam asesmen pembelajaran  para guru dan calon guru tentu telah sangat akrab dengan istilah portofolio. Ia adalah salah satu metode dalam melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa. McMillan mendefinisikan portofolio sebagai suatu proses sistematis untuk mengumpulkan dan mengevaluasi hasil penilaian formatif dan sumatif siswa dalam rangka membuktikan pencapaian hasil belajar atau menunjukkan bagaimana perkembangan siswa.


Dokumen yang dikumpulkan untuk portofolio dapat berbentuk hasil nyata maupun digital. Yang jelas dokumen-dokumen yang dikumpulkan harus sesuai dengan tujuan tertentu (biasanya mengacu pada standar yang digunakan oleh guru dalam mengajar). Dalam pengumpulan dokumen, sebaiknya guru secara jelas memberitahu siswa apa saja yang menjadi komponen dalam portofolio, dengan tujuan agar siswa juga dapat melakukan refleksi diri.

Secara umum terdapat dua jenis portofolio yaitu:
  1. Portofolio dokumentasi. Yaitu portofolio yang disusun dengan tujuan untuk menggambarkan (membuktikan) pencapaian belajar siswa. 
  2. Portofolio perkembangan. Yaitu portofolio yang disusun dengan tujuan untuk menunjukkan bagaimana perubahan kompetensi siswa dari waktu ke waktu.  Pada jenis ini dokumen yang dikumpulkan telah direncanakan pada waktu-waktu yang teratur dan berurutan sehingga dapat menunjukkan perkembangan siswa secara sistematis.
Kelebihan metode penilaian dan evaluasi menggunakan portofolio adalah kemampuannya untuk menunjukkan secara kongkrit bagaimana perkembangan belajar siswa. Selain itu siswa dapat lebih reflektif terhadap hasil belajar mereka (karena di dalam portofolio feedback guru akan lebih dipahami siswa) sehingga kemungkinan untuk lebih termotivasi belajar lebih tinggi.

Portofolio juga memiliki kelemahan, yang pertama adalah membutuhan waktu dan energi yang besar untuk mengumpulkan dokumen dan menilainya sehingga memberi gambaran yang sistematis tentang hasil belajar siswa. Selain itu berbagai jenis dokumen yang dikumpulkan, serta kemungkinan berbeda untuk tiap individu,  membuat reliabilitas penilaian menjadi berkurang. Yang juga terjadi adalah kesulitan orang tua untuk memahami bagaimana keterkaitan antara masing-masing dokumen sehingga mereka dapat membantu siswa untuk memperbaiki diri.

Bagi guru pun metode portofolio membutuhkan pelatihan dan pengalaman, sehingga menghasilkan keuntungan maksimal bagi proses belajar siswa.

Referensi:
McMillan, J.H. (2018). Classroom Assessment, Principles and  Practice that Enhance Student Learning and Motivation. Seventh Edition. New York: Pearson Education, Inc.

Gambar:
https://pixabay.com

No comments:

Post a Comment