Thursday, 5 March 2020

Pentingnya Bermain Bagi Anak Menurut Erikson, Piaget dan Vygotsky

Bermain adalah dunia anak. Sejak bangun tidur yang dipikirkannya adalah bermain. Mereka seolah terhanyut oleh aliran waktu ketika bermain, hingga orang tua menjadi sebal dan menyuruh mereka berhenti untuk makan, istirahat atau tidur. 

Sifat anak yang begitu gandrung pada permainan adalah alami. Masyarakat tradisional banyak sekali menciptakan permainan untuk anak, mulai dari petak umpet, kelereng, layangan, bentengan, boneka, kucing dan tikus, lompat tali, dakon dan masih banyak lagi. Sejak dulu masyarakat telah sadar bahwa perkembangan jiwa dan fisik anak  kebanyakan berlangsung dalam aktivitas bermain, baik secara individu maupun kelompok.


Para ahli psikologi dan pendidikan pun sangat tertarik pada dunia bermain anak. Mereka meneliti dan menganalisis fenomena alami tersebut dan menyimpulkan fungsi-fungsi penting bermain bagi anak. Berikut beberapa fungsi penting bermain menurut para ahli.
  1. Menurut Erik Erikson bermain akan menumbuhkan kemampuan bekerja sama dan sikap saling mempercayai. Ia juga meyakini bahwa anak akan mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk memanipulasi obyek.
  2. Piaget menyimpulkan bahwa bermain akan mengembangkan kemampuan sensorimotor di awal-awal kehidupan mereka. Semakin bertambah usia (pada masa praoperasional) permainan akan mengembangkan imajinasi, sehingga mereka dapat melakukan peniruan terhadap berbagai kegiatan orang dewasa. Pada masa operasional kongkrit permainan akan mengajarkan anak-anak mengenai adanya peraturan dalam interaksi sosial. aturan-aturan tersebut pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan berpikir anak menjadi lebih formal. 
  3. Vygotsky berpendapat bahwa aktivitas bermain akan membentuk cara berpikir anak dan membuat mereka lebih memahami bagaimana dunia sosial bekerja. Bimbingan yang diberikan oleh anak yang lebih senior atau orang dewasa akan menjadi scaffolding sehingga anak dapat mengalami peningkatan kemampuan kognitif. Bermain juga membuat anak lebih memahami diri sendiri (apa yang diinginkan, potensi dan bakat serta kekurangan).
Ternyata begitu penting bermain bagi perkembangan anak, terutama di usia awal prasekolah. Oleh karena itu biarkan anak tumbuh maksimal secara alami sesuai dengan kodratnya melalui aktivitas bermain yang sehat. Jangan terburu-buru mengajari mereka pelajaran sekolah sebelum waktunya, apalagi jika diajarkan dengan paksaan.

Referensi:
Jackman, H.L. (2012) Early Education Curriculum, A Child's Connection to The World. Fifth Edition. Belmont, CA: Wadsworth Cengage Learning

Gambar:
https://pixabay.com

No comments:

Post a Comment