Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar adalah motivasi. Seperti kita ketahui bersama, manusia memiliki dorongan-dorongan di dalam jiwa mereka dalam melakukan sesuatu. Dorongan yang kuat dapat mempertahankan seseorang untuk mengerjakan sesuatu yang sulit. Sebaliknya, tanpa motivasi pekerjaan yang mudah pun menjadi tidak berhasil diselesaikan.
Salah satu teori yang dapat dipelajari guru untuk mempertahankan motivasi belajar siswanya adalah teori expectansi yang diformulasikan oleh Atkinson. Dalam teori tersebut motivasi dipengaruhi oleh dua hal yaitu peluang (probability) keberhasilan dan nilai dari keberhasilan tersebut (value).
M (Motivation) = P (Probability) x V (Value)
Peluang merupakan persepsi seseorang mengenai kemungkinan ia berhasil dalam sebuah pekerjaan (untuk siswa, kemungkinan ia berhasil belajar). Sedangkan nilai adalah seberapa berharga keberhasilan tersebut bagi dia (seberapa berharga atau penting keberhasilan belajar tersebut bagi siswa). Misalnya seorang siswa yang sebenarnya memiliki kemampuan cukup, namun ia hidup di keluarga yang tidak menghargai hasil belajar anak maka nilai dari belajar menjadi rendah. Kemungkinan motivasi anak untuk belajar juga menjadi rendah.
Catatan penting dari Atkinson adalah sesuatu yang sebenarnya berharga bagi seseorang dapat turun nilainya jika peluang untuk berhasil sangat mudah (tidak ada tantangan untuk berhasil). Oleh karena itulah guru yang bijak dapat mencari level kesulitan yang moderat bagi siswanya, artinya tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit. Karena keduanya akan menurunkan motivasi belajar siswa.
Referensi:
Slavin, R.E. (2018) Educational Psychology, Theory and Practice. Twelfth Edition. New York: Pearson Education, Inc.
Gambar:
http://pixabay.com
Referensi:
Slavin, R.E. (2018) Educational Psychology, Theory and Practice. Twelfth Edition. New York: Pearson Education, Inc.
Gambar:
http://pixabay.com