Tuesday, 9 July 2019

Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)

Berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan dapat dikuasai dan menjadi bagian dari perkembangan siswa melalui proses belajar mengajar di sekolah telah dirancang oleh para penentu kebijakan dan guru melalui rancangan kurikulum sekolah (mengenai kurikulum silahkan baca lebih detail disini). Namun, berdasarkan penelitian para ahli, selama proses belajar-mengajar banyak hal yang juga dipelajari oleh siswa walaupun tidak tersirat di dalam kurikulum yang diterapkan.


Pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang walaupun tidak tersirat dalam kurikulum juga ikut dipelajari selama proses pembelajaran disebut hidden curriculum atau kurikulum tersembunyi. Sebagai contoh bagaimana sikap guru kepada siswa, siswa kepada guru dan siswa kepada siswa adalah jenis pembelajaran sikap. Ketika guru menegur siswa yang tidak membersihkan dulu alat yang telah dipakai merupakan contoh hidden curriculum untuk keterampilan dan sikap ilmiah.

Jika guru hendak lebih teliti memperhatikan proses belajar-mengajar yang dilakukannya bersama para siswa maka ia akan menemukan banyak sekali hidden curriculum. Karena seringkali diulang-ulang, kurikulum tersembunyi tersebut bahkan seringkali lebih kuat dampaknya dalam diri siswa daripada kurikulum sekolah yang tertulis. Bahkan walaupun ia tidak dinilai dan dimasukkan ke dalam ujian.

Churchill, dkk (2016) menyebutkan bahwa kurikulum tersebunyi dapat bermanfaat bagi siswa atau sebaliknya. Misalnya dalam ujian guru tidak menegur siswa yang menyontek, bahkan mendorongnya agar semua siswa naik kelas, sehingga mereka terbiasa tidak jujur. Guru harus mempertimbangkan berbagai dampak jangka panjang dari kurikulum tersembunyi yang berlangsung.

Sumber Pustaka:

Churchill, R., dkk. (2016) Teaching Making a Difference. Third edition. 42 McDougall St, Milton Qld 4064: John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Sumber Gambar:

https://pixabay.com 

No comments:

Post a Comment