Friday, 5 July 2019

Aturan di Dalam Kelas

Masyarakat memiliki aturan baik tertulis maupun tidak tertulis dalam rangka menjaga kehidupan yang tenang dan aman. Demikian pula dengan kelas. Aturan-aturan dibutuhkan untuk menjaga kondisi yang nyaman untuk belajar bagi semua siswa. Tidak ada gangguan bagi sebagian siswa karena sebagian lain menjadi pengganggu.

Semua sekolah pada dasarnya telah memiliki aturan, namun bisa jadi aturan-aturan tersebut tidak berjalan karena tidak ada upaya dan kerjasama yang baik antara guru dan siswa untuk memahami dan menjalankannya. Seringkali siswa, apalagi mereka di kelas-kelas bawah, melanggar aturan karena memang belum memahami aturan tersebut.


Aturan kelas memiliki perbedaan dengan aturan sekolah (walaupun ada juga aturan sekolah yang menjadi aturan kelas) karena aturan kelas lebih khusus menjadi pemandu bagi siswa dan guru pada perilaku mereka ketika berada di dalam kelas. Karakter kelas yang berbeda dapat menghasilkan peraturan kelas yang juga berbeda. Anak kelas satu dan kelas enam sangat mungkin membutuhkan unit aturan kelas yang berbeda karena kondisi psikologis mereka telah berkembang.

Untuk menyusu peraturan kelas yang efektif, Garret (2014) menyebutkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh guru:
  1. Beberapa aturan yang masuk akal untuk dijalani, Aturan yang terlalu banyak akan menyulitkan siswa (dan bahkan guru sendiri) untuk mengingat dan menjalankannya. Perlu diperhatikan perilaku apa yang penting untuk diatur misalnya menghargai teman, tepat waktu, hati-hati dengan peralatan dan menjaga kebersihan.
  2. Hati-hati "membahasakan" aturan. Sebaiknya lebih terfokus pada perilaku positif agar aturan lebih mendorong kelas yang aktif, bukan ketakutan. Selain itu bahasa yang digunakan harus benar-benar dapat mudah dipahami oleh semua siswa.
  3. Pertimbangkan kultur siswa. Mungkin guru berasal dari daerah lain sehingga perlu mempelajari kebiasaan dan kultur masyarakat asal siswa. Jangan sampai perilaku yang dilarang di masyarakat justru didorong untuk dilakukan atau sebaliknya. 
  4. Beri contoh bagaimana aturan diterapkan dan dipatuhi. Jika guru justru menjadi seseorang yang tidak mematuhi aturan maka aturan hanya akan menjadi "musuh" bagi siswa.
  5. Tempatkan daftar aturan kelas di tempat yang mudah dibaca.
  6. Beri kesempatan pada siswa untuk mengkritisi dan mengambangkan aturan.
Bagaimana untuk menyusun dan menerapkan aturan di kelas, setiap guru kemungkinan memiliki cara tersendiri sesuai dengan pengalaman dan karakter siswa mereka. Berikut ini adalah contoh bagaimana guru melakukannya (klik disini).

Daftar Rujukan:

Garret, T. (2014). Effective Classroom Management; The Essentials. New York: Teachers College Press.

https://pixabay.com

No comments:

Post a Comment