Wednesday, 15 May 2019

Peran "Private Speech" menurut Vygotsky

Berbicara pada diri sendiri (private speech) sering kita temui pada anak kecil. Sambil bermain dapat kita dengar bagaimana mereka berbicara sendiri. Kita pun sering berbicara sendiri, namun lebih tak terdengar (bahkan mungkin tanpa suara). 

Berbicara sendiri adalah kejadian biasa. Bahkan mungkin dianggap negatif oleh banyak orang. namun sesungguhnya kegiatan itu memiliki peran besar dalam perkembangan kejiwaan dan kedewasaan seseorang. Lev Vygotsky adalah ilmuwan yang mengungkap bagaimana peran berbicara sendiri bagi perkembangan manusia.


Menurut Vygotsky, berbicara sendiri memiliki peran kuat yang mengarahkan perilaku dan pikiran manusia. Sejak masa kanak-kanak aktivitas tersebut telah menjadi prekursor bagi kemampuan anak untuk mempertahankan fokus pada suatu pekerjaan. Pada saat kita hendak mengingat atau menghafal sebuah informasi biasanya bicara sendiri menjadi cara untuk terus mengulangi informasi yang hendak dihafal. Demikian pula ketika hendak memecahkan sebuah permasalahan, maka diri kita seolah terbagi menjadi dua orang yang saling berdialog untuk menganalisis dan mencari solusi permasalahan.

Bicara sendiri menjadi sebuah alat yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk menguji pemikiran mereka baik dalam menganalisis atau memecahkan permasalahan. Berbicara sendiri bahkan dapat menjadi alat untuk mengontrol emosi dan mengendalikan diri (self regulation). Ketika sedang dilanda marah, seseorang yang bisa berbicara pada diri sendiri umumnya akan segera berdialog pada diri sendiri mengenai apa yang menyebabkan ia marah, mengapa harus marah, apa dampak-dampaknya, dan berbagai tema terkait dalam waktu yang cukup lama. Proses itu akhirnya dapat meredakan kemarahannya.

Seiring dengan pertambahan usia dan kedewasaan, maka aktivitas bicara sendiri menjadi lebih tidak terdengar namun sebenarnya terus terjadi dan bahkan memegang peran yang besar. Penelitian Lidstone dan koleganya menunjukkan bahwa anak-anak yang benyak berbicara sendiri ternyata dapat mencapai prestasi belajar lebih dari kawan-kawannya, dapat menikmati proses belajarnya dan belajar secara lebih efektif dari pada yang tidak atau jarang melakukan.

Nah, berdasarkan temuan-temuan ini kita tentu harus lebih menghargai dan bahkan memanfaatkan aktivitas berbicara sendiri ini. Bagaimana bicara sendiri yang efektif? Para ilmuwan mencoba untuk memformulasikannya (salah satu contohnya dapat anda baca atau unduh disini). Namun tidak menutup kemungkinan bagi kalian untuk menemukannya sendiri.

Daftar Rujukan:

Eggen, P. Kauchak, D. (2016).  Educational Psychology, Windows on Classrooms. Tenth Edition. Upper Saddle River: Merrill

https://pixabay.com


No comments:

Post a Comment