Saturday, 23 April 2016

Jenis-jenis Pengetahuan

Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang, sebagai hasil dari proses belajar. Karena itulah istilah orang terpelajar hampir sama dengan orang berpengetahuan, karena hasil paling tampak dari proses belajar adalah pengetahuan. Mungkin anda menganggap bahwa pengetahuan hanya meliputi informasi mengenai benda, kejadian atau pola-pola tertentu saja. Namun sebenarnya tidaklah demikian.

Pengetahuan apa yang kira-kira dihasilkan dari aktivitas ini?

Para ahli psikologi menyatakan bahwa pengetahuan tidak hanya meliputi informasi akan obyek atau peristiwa saja. Pengetahuan juga meliputi bagaimana kita melakukan suatu pekerjaan atau tugas. Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis pengetahuan.

Pengetahuan Deklaratif

Adalah pengetahan mengenai obyek benda atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Siapa saja teman-teman kita, dimana alamat rumah mereka dan kapan kita akan berkumpul adalah contoh-contoh dari pengetahuan deklaratif. Pengetahuan ini terbagi menjadi dua bentuk yaitu memori episodik  yang berupa semua pengetahuan deklaratif terkait dengan pengalaman kita dan memori semantik  yaitu pengetahuan tentang benda dan peristiwa yang tidak berkaitan dengan pengalaman pribadi kita. Disebutkan bahwa memori episodik lebih disukai dan bertahan lama di memori jangka panjang daripada memori semantik.

Pengetahuan Prosedural

Adalah pengetahuan mengenai bagaimana cara melakukan berbagai tugas, aktivitas atau keterampilan tertentu. Misalnya pada aktivitas mengendarai sepeda kita harus mengetahui bagaimana menyeimbangkan diri di atas sepada, mengayuh pedal, mengerem yang efektif, menghindari jalan-jalan berlubang, berbelok arah dan lain sebagainya. Dalam pengetahuan prosedural lebih khusus terdapat juga pengetahuan kondisional yang artinya pengetahuan untuk mengenali berbagai kondisi sehingga kita dapat mengeluarkan respon yang tepat. Misalnya berkendara di jalan pegunungan dan jalan raya yang ramai tentu membutuhkan respon yang berbeda.

Pengetahuan Konseptual

Adalah pengetahuan yang kompleks, berupa gabungan antara pengetahuan deklaratif dan prosedural. Misalnya konsep bersepeda yang taat aturan adalah pengetahuan yang kompleks, terdiri atas pengetahuan akan apa saja aturan dalam bersepeda (deklaratif) dan bagaimana kita menerapkan aturan-aturan tersebut saat menggunakan sepeda di jalan raya (prosedural). Pengetahuan konseptual juga meliputi pemahaman mengenai mengapa sesuatu terjadi. Sebagai contoh adalah tentang bagaimana peristiwa pembentukan energi dari makanan yang kita makan atau pembentukan energi oleh tumbuhan hijau yang disebut fotosintesis.

Perbedaan karakter dari ketiga jenis pengetahuan di atas membuat cara untuk mendapatkannya (mempelajarinya) juga berbeda. Para ahli psikologi kognitif mengenal beberapa istilah seperti pengulangan, belajar bermakna, organisasi materi, elaborasi, imajinasi visual dan praktek (latihan). Namun cara-cara tersebut akan dibahas dalam artikel yang berbeda.

Kita kembali pada gambar mahasiswa yang mengamati tumbuhan di atas. Dari aktivitas tersebut, berdasarkan penjelasan dari artikel ini, kira-kira pengetahuan jenis apa yang akan mereka peroleh?


Buku Rujukan:
Ormrod, Jeanne Ellis. 2012. Human Learning. Edisi Enam. Upper Saddle River: Pearson Education, Inc.

Sunday, 3 April 2016

Tipe Siswa Berdasarkan Keaktifannya

Siswa yang aktif merupakan dambaan setiap guru. Tidak hanya dengan mudah diarahkan untuk belajar, siswa aktif dapat membantu guru untuk juga belajar lebih memperdalam kemampuan keilmuannya. Partanyaan dan pendapat siswa-siswa yang aktif adalah bahan dasar bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme. 

Kenyataannya tidak semua siswa kita adalah siswa yang aktif. Beberapa siswa bahkan mungkin sangat terpaksa dan tersiksa ketika mengikuti pelajaran anda. Dengan memahami ciri-ciri siswa aktif atau tidak, kita para guru dapat lebih hati-hati menyelenggarakan pembelajaran. Meskipun kita berharap semua siswa aktif, namun kenyataannya tidak mungkin seratus persen mereka demikian. Bahkan jika anda tidak hati-hati mungkin anda sama sekali tidak menemukan siswa aktif di kelas anda.

Harmin dan Toth (2006) membagi siswa menjadi beberapa tipe berdasarkan keaktifannya. Berikut ini akan dijelaskan tipe-tipe siswa tersebut:
  1. Siswa aktif. Mereka adalah yang benar-benar memiliki kemauan sendiri (motivasi instrinsik) untuk belajar. Jika kita memberi mereka tugas, maka mereka akan berusaha menyelesaikannya dengan sebaik mungkin. Kadang-kadang kreativitas nampak dalam hasil pekerjaannya, misalnya mengenai sampul tugas yang lebih indah atau terkesan profesional. Mereka tidak hanya termasuk ke dalam golongan yang bernilai bagus, tetapi juga memiliki keinginan untuk mempelajari lebih lanjut apa yang disajikan oleh guru. Kelompok ini sangat menyenangkan untuk diajar.
  2. Siswa bertanggung jawab. Mereka adalah para siswa yang menuruti semua tugas atau aktivitas yang diminta oleh guru. Namun tidak lebih dari itu. Belajar bagi mereka adalah suatu tugas atau tanggung jawab yang harus diselesaikan. Namun keinginan mereka sendiri tidak tercurah untuk proses belajar itu. Kelompok ini mudah untuk diajar.
  3. Siswa separuh hati. Mereka yang semangat belajarnya hanya setengah-setengah. Akibatnya seringkali tugas yang diberikan tidak terselesaikan. Kalaupun selesai, memakan waktu yang lama. Kadang-kadang siswa yang cerdas tergolong dalam kelompok ini, karena motivasi belajarnya yang kecil. Karakter lain adalah mudah menyerah dan banyak melakukan kesalahan. Kelompok ini cukup membuat guru frustasi.
  4. Siswa pemalas. Mereka adalah para siswa yang hanya sedikit beraktivitas atau tidak sama sekali. Jika belajar dalam kelompok maka mereka akan menjadi sangat pasif, alias menjadi pendompleng saja. Seringkali tidak mengerjakan tugas-tugas rumah yang diberikan, kalaupun mengerjakan biasanya hanya menyontek. Umumnya kelompok ini menyebabkan berbagai masalah di kelas.

Siswa aktif disebabkan oleh keinginan (motivasi instrinsik) yang kuat untuk belajar

Guru terbaik adalah yang berupaya untuk mengarahkan para siswa menjadi aktif, semaksimal mungkin. Guru yang kurang baik mungkin hanya terfokus pada golongan pertama dan kedua. Sedangkan guru yang buruk adalah mereka yang tidak peduli dan bahkan tidak tahu karakter atau tipe siswanya.


Buku Rujukan:
Harmin, Merrill. Toth, Melanie. 2006. Inspiring Active Learning, A Complete Handbook for Today'a Teachers. Danvers: ASCD