Sunday, 31 January 2021

Pengertian orasi (public speaking)

Manusia adalah makhluk sosial. Aktivitas sehari-hari menuntutnya untuk selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Ketika bertemu teman anda akan segera menyapa atau mengobrol santai dengan mereka. Di pasar, ibu-ibu melakukan tawar-menawar dengan pedagang untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Para siswa berdiskusi di dalam kelas untuk mengerjakan tugas kelompok. Hal-hal tersebut merupakan contoh-contoh dari komunikasi yang berlangsung setiap hari.


Lalu apa yang disebut dengan orasi, berbicara di depan publik atau public speaking? Kita mengenal istilah ceramah atau pidato. Apa yang membedakannya dengan berbagai bentuk komunikasi setiap harinya?

Orasi adalah aktivitas berbicara di depan audien dalam rangka menginformasikan sesuatu, membujuk atau menghibur. Adapun karakter dari orasi yang membedakannya dengan komunikasi yang lain adalah sebagai berikut:
  1. Pembicaraan didominasi oleh orator. Dalam orasi sang oratorlah yang banyak berbicara dan audien mendengar. Walaupun demikian, audien sebenarnya juga melakukan komunikasi dalam bentuk respon yang mereka berikan terhadap komunikasi sang orator. Respon tersebut dapat berupa senyuman, tatapan, tepuk tangan, ngantuk, celetukan atau juga pertanyaan. Sang orator harus dapat memahami makna respon audien dalam rangka mengelola orasinya sehingga tujuan orasi dapat tercapai.
  2. Pembicaraan orator terpusat pada kebutuhan dan minat audien. Ketiga tujuan orasi, informasi, persuasi dan rekreasi, sama-sama merupakan kebutuhan audien. Untuk itu topik dan isi pembicaraan seharusnya benar-benar mampu menarik perhatian audien.
  3. Orasi menguatkan bahasa lisan. Dalam suatu orasi kita sering melihat orator menggunakan alat bantu seperti proyektor, papan tulis, gambar, video dan lain sebagainya. Semua alat tersebut hanya berfungsi sebagai pendukung. Alat komunikasu utama dari seorang orator adalah lisannya. Komunikasi verbal menjadi penentu utama dari kekuatan atau kualitas sebuah orasi.
  4. Orasi umumnya dipersiapkan terlebih dahulu, walaupun level dan teknik penyiapan yang dipilih oleh orator mungkin berbeda-beda. Ada orasi yang lebih didominasi oleh improvisasi sang orator di panggung, ada juga yang benar-benar mengikuti perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Ada orator yang mampu memproduksi kata bagus secara spontan sesuai dengan kondisi audien saat itu juga (sehingga orator hanya menyiapkan tema dan pokok pembicaraan saja), namun ada juga yang harus mempersiapkan dan memilih kata-kata dari awal dengan baik.
Seorang guru di depan kelas juga sering melakukan orasi. Dengan demikian keterampilan berorasi menjadi salah satu keterampilan pokok seorang guru. Keempat karakter di atas harus benar-benar diperhatikan untuk dapat memberikan orasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman kalian, karakter orator seperti apa yang dapat membuat suatu orasi berlangsung menarik dan mencapai tujuannya? 

Bacaan Lebih Lanjut:
Fraleigh, D.M., Tuman, J.S. (2014). Speak Up, An Illustrated Guide to Public Speaking (3th ed.). Boston: Bedford/St. Martin's.

1 comment:

  1. Either way the quality, efficiency, attention and detail that is exercised within the business are the eventual elements that are going to make or break the business foray into the revenue churning mechanism. go here

    ReplyDelete