Penelitian etnografi termasuk salah satu pendekatan dalam metode kualitatif yang paling lama. Pendekatan ini banyak digunakan oleh para antropolog dan menyajikan banyak informasi mengenai berbagai budaya atau kultur dari suku-suku dari seluruh dunia.
Merupakan salah satu pendekatan dari metode penelitian kualitatif. Perbedaan etnografi dari pendekatan lain dalam metode kualitatif adalah para partisipan penelitian merupakan sekelompok orang yang berada di lokasi yang sama, selalu berinteraksi sehingga memiliki pola perilaku, keyakinan-keyakinan serta bahasa yang sama. Dalam bahasa sederhana fokus dari penelitian etnografi adalah sekelompok orang sebagai sebuah kultur.
Beberapa contoh dari kelompok orang dengan sebuah kultur atau budaya antara lain guru-guru di suatu sekolah, para pekerja dari sebuah tempat kerja, masyarakat nelayan di suatu desa, para penghuni lembaga pemasyarakatan, dan lain sebagainya.
Metode utama dari etnografi adalah participant observation, dimana peneliti tinggal bersama para partisipan, berinteraksi dengan mereka dalam kehidupan sehari-hari, mengamati dan mewawancarai para partisipan tersebut dalam seting kehidupan asli mereka. Dalam aktivitas tersebut peneliti berfokus untuk memahami makna dari perilaku, bahasa dan interaksi yang terjadi antar anggota kelompok.
Untuk dapat tinggal dan hidup bersama dengan para partisipan dalam seting kehidupan asli mereka untuk kemudian mendalami makna dari aktivitas dan bahasa masyarakat, tentu saja peneliti etnografi terlebih dahulu harus memahami bahasa dari para partisipan. Secara teknis, persiapan dari penelitian etnografi terhitung yang paling sulit dilakukan.
Dua tipe utama dalam penelitian etnografi menurut Creswell dan Poth adalah etnografi realistik dan etnografi kritis. Keduanya akan dibahas dalam artikel yang berbeda.
Bacaan Lanjutan:
Creswell, J.W., Poth, C.N. (2018). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (4th ed.). Thousand Oaks: Sage Publications, Inc.
No comments:
Post a Comment