Setelah berusia lebih dari dua tahun, berdasarkan penelitian Piaget, anak sudah akan mulai mampu berpikir. Walaupun demikian banyak kesalahan dalam berpikir mereka. Masa dimana anak masih banyak melakukan kesalahan berpikir tersebut oleh Piaget disebut sebagai suatu masa praoperasional (operasional dalam istilah ini menunjukkan operasi berpikir). Dua kesalahan utama meliputi kemampuan mengklasifikasi dan konservasi.
Hal menonjol lain yang dimiliki oleh anak praoperasional adalah sifat "egosentris" yaitu ketidakmampuan seorang anak untuk memhami bahwa orang lain memiliki pikiran dan perasaan yang berbeda dari diri mereka. Tidak hanya pada orang lain, anak-anak pada usia ini bahkan menganggap semua obyek memiliki kemampuan berpikir dan merasa seperti yang dimilikinya. Tidak heran jika kita melihat anak usia antara dua hingga tujuh tahun berbicara dengan boneka atau mainannya.
Karakter inilah yang tampaknya membuat banyak film atau cerita buku yang menggambarkan boneka dan hewan-hewan yang berbicara dan bersikap layaknya manusia. Pengalaman para tokoh dalam film tersebut bagi anak terlihat begitu nyata, bahkan mereka lebih menyukainya karena penuh dengan imajinasi.
Karakter egosentris anak membuat orang tua semestinya hati-hati bersikap kepada anak-anaknya. ia harus sadar bahwa anaknya menganggap mainan mereka sebagai sesuatu yang hidup dan merasakan sakit. Kadang orang tua harus berakting berbicara dengan mainan anaknya ketika hendak meminta sang anak untuk berhenti bermain untuk mandi atau makan. Tidak bijak jika orang tua membuang mainan di depan anak dengan kasar.
Orang tua dapat mengajarkan sikap positif dan nilai moral tertentu melalui dunia mainan. Metode tersebut dapat lebih efektif daripada memberikan nasehat yang membosankan dan tidak dapat dipahami oleh anak karena keterbatasan kemampuan berpikirnya.
Referensi:
Arnett, J.J. (2016). Human Development, Cultural Approach. Second Edition. New York: Pearson Education, Inc.
Gambar:
http://pixabay.com
No comments:
Post a Comment