Kalau tidak mau mencoba maka tidak mungkin anak akan berkembang. Sering kita temui anak-anak mencoba melakukan sesuatu dengan penuh keberanian misalnya saat belajar berjalan atau bersepeda, berulang-ulang. Kegagalan demi kegagalan akan mengantarnya pada penguasaan. Para ahli psikologi perilaku menganggap bahwa metode trial and error (coba-coba) adalah metode utama pada diri anak-anak (untuk lebih jelasnya silahkan baca disini).
Berbeda halnya dengan pendapat para ahli psikologi kognitif sosial seperti Bandura dan Zimmerman, yang menganggap bahwa bukan coba-coba yang menjadi metode utama anak-anak untuk belajar dan menguasai berbagai pengetahuan atau keterampilan. Bukan coba-coba, tetapi metode meniru (modeling). Anak-anak belajar berbicara, berjalan, berlari atau naik sepeda bukan dari coba-coba murni, melainkan meniru apa yang telah berhasil dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.
Metode meniru membuat keberhasilan para pendahulu untuk menciptakan keterampilan, peralatan dan pengetahuan tertentu dapat diwariskan dengan baik. Hewan-hewan sebenarnya juga memiliki metode meniru untuk menguasai keterampilan yang dibutuhkan dalam bertahan hidup. Burung meniru induknya untuk terbang, mencari makan dan membuat sarang. Namun berbeda dengan hewan, menurut Vygotsky peniruan yang dilakukan manusia tidak bersifat copy-paste atau 100% sama dengan yang ditiru. Dalam peniruan itu ada unsur konstruktif sehingga hasilnya tidak benar-benar sama dengan sebelumnya. Dan itulah yang menghasilkan kemajuan dan perkembangan dalam hidup. Generasi demi generasi mengalami perubahan, walaupun juga tidak benar-benar berbeda karena unsur imitasi.
Jadi? Apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai orang tua?
Jangan berlebihan melarang ketika melihat anak mencoba sesuatu (selama itu positif dan tidak berbahaya). Karena kemauan untuk mencoba merupakan indikator bahwa anak memiliki motivasi dan kreativitas untuk mempelajari sesuatu. Jika bisa berilah petunjuk yang akan memudahkan mereka.
Jadilah contoh yang baik karena semua perilaku kita akan direkam oleh otak anak (walaupun mereka sendiri juga tidak menyadarinya, dan mengatakan akan meniru perilaku kita). Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya, demikian pepatah bijak orang dulu untuk menggambarkan bagaimana proses modeling berlangsung alami tanpa dibuat-buat.
Sumber Pustaka:
Ormrod, J.E. (2016). Human Learning. Seventh Edition. Boston: Pearson Education, Inc.
Sumber Gambar:
https://pixabay.com
Ormrod, J.E. (2016). Human Learning. Seventh Edition. Boston: Pearson Education, Inc.
Sumber Gambar:
https://pixabay.com
No comments:
Post a Comment