Tuesday, 19 January 2016

Belajar Mandiri (Self Directed Learning) di Era Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi pada dua dekade terakhir benar-benar luar biasa, bahkan dikatakan telah merubah cara hidup manusia dengan drastis. Dunia seperti kampung kecil, dimana berbagai peristiwa di manapun dengan cepat menyebar. Batas-batas negara tidak lagi sanggup mencegah terjadinya pertukaran informasi hingga akhirnya perubahan paradigma dan budaya masyarakat.

Dunia pendidikan juga banyak berubah seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, karena tower-tower pemancar sinyal internet telah merambah pulau-pulau kecil sekalipun. Hidup siswa dan guru demikian penuh sesak oleh informasi. Menguntungkan, namun sekaligus juga merugikan. Kecepatan dan kemudahan akses informasi membuat kita memiliki peluang yang luas untuk memahami dan mempelajari apapun, namun sekaligus juga membingungkan karena demikian banyaknya informasi.


Laptop dan smartphone telah menjadi bagian dari budaya

Salah satu keterampilan yang dapat diajarkan oleh para guru untuk mengatasi permasalahan sekaligus potensi teknologi informasi adalah keterampilan untuk belajar secara mandiri. Dengan keterampilan ini siswa dapat memaksimalkan potensi teknologi informasi untuk belajar dan sekaligus menghilangkan kekhawatiran kita akan dampak negatif teknologi informasi di tangan mereka. Namun tentu saja guru harus menguasai dan menerapkan belajar mandiri dalam kehidupannya sendiri sebelum dapat mengajarkannya kepada siswa.

Belajar mandiri atau self directed learning menurut Gibbon (dalam Cennamo, Ross & Ertmer, 2009) adalah semua peningkatan dalam pengetahuan, keterampilan dan perkembangan individu yang diperoleh dan dipilih oleh individu tersebut melalui usahanya sendiri dengan berbagai cara, dimanapun dan kapanpun. Tidak hanya siswa yang membutuhkan keterampilan ini, para guru sangat tergantung pada belajar secara mandiri untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sebagai guru.

Cennamo, Ross dan Ertmer (2009) mengajukan empat tahap belajar mandiri yang efektif yaitu:
  1. Menentukan tujuan. Yaitu langkah dimana kita menentukan apa yang ingin diketahui atau dikuasi. Selain itu juga dilakukan analisis mengenai apa yang telah kita ketahui atau kuasai terkait pengetahuan atau keterampilan yang dituju tersebut.
  2. Melaksanakan aksi. Pada langkah ini kita menentukan informasi apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, bagaimana cara dan bahan atau alat yang dibutuhkan. Setelah itu belajar pun dilaksanakan.
  3. Memantau pencapaian tujuan. Pada langkah ini kita melihat apakah informasi yang kita butuhkan telah kita peroleh, bagaimana keberhasilan proses belajar yang kita lakukan? Jika perlu, kita dapat mengubah cara atau bahan-bahan yang ternyata tidak berfungsi sesuai yang diharapkan.
  4. Mengevaluasi pencapaian tujuan dan memperluas belajar. Pada langkah terakhir ini kembali kita melihat pencapaian tujuan belajar yang telah kita buat di awal. Jika tidak tercapai, kemungkinan diperlukan perubahan pada cara atau bahkan tujuan itu sendiri. Jika berhasil, sebaiknya berlanjut pada apa lagi yang akan kita pelajari.
Waktu siswa di sekolah bersama guru lebih sedikit dibandingkan dengan waktu-waktu mereka di rumah atau di luar bersama teman-teman. Tanpa kemauan dan keterampilan untuk belajar mandiri, maka interaksi mereka dengan teknologi informasi kemungkinan besar akan mengarah pada hal-hal yang kurang bermanfaat atau bahkan negatif.


Buku Rujukan:
Cennamo, Katherine S. Ross, John D. Ertmer, Peggy A. 2009. Technology Integration for Meaningful Classroom Use. Belmont: Wadsworth Cengage Learning  

No comments:

Post a Comment