Wednesday, 18 November 2015

Seni Mengajar

Calon guru harus menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi guru profesional. Pengetahuan di bidang pelajaran yang diampu, keterampilan berkomunikasi secara efektif, keahlian dalam membuat persiapan mengajar dan media pembelajaran, penguasaan teknik penelitian tindakan kelas, dan beberapa kemampuan lain adalah contoh betapa banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang calon guru.

Undang-undang tentang guru dan dosen yaitu UU no 14 tahun 2005 menyebutkan empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru profesional. Pertama adalah kompetensi pedagogik yaitu kemampuan di bidang keguruan dan pengajaran. Kedua adalah kompetensi profesional yaitu penguasaan guru akan materi keilmuan yang menjadi bidang pengajarannya. Ketiga adalah kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk bekerja sama dengan guru lain, struktur sekolah, orang tua atau pun masyarakat dalam rangka menyukseskan tugas mengajarnya. Keempat adalah kompetensi kepribdian yaitu karakter individual sebagai teladan bagi masyarakat, terutama untuk para siswanya.

Berbagai keterampilan dan kemampuan dasar yang telah dikuasai oleh calon guru ternyata tidak menjamin kesuksesan ketika mengajar. Bahkan seorang guru baru sering kali merasa frustasi ketika menghadapi kenyataan yang begitu rumit, dan tidak cocok dengan teori atau skill yang yang telah dipelajarinya. Adakah yang salah dengan teori atau keterampilan yang diajarkan di kampus? Tidak demikian. Semua keterampilan dan teori tersebut ibaratnya adalah bahan-bahan mentah dari seorang pembuat kua. Untuk membuat kue yang enak masih harus dilakukan penimbangan, mencampur, mengolah, mengukus, menggoreng dan lain sebagainya. 

(Sumber Gambar: http://alohadharma.com)

Mengajar adalah suatu seni, bukan menyusun suatu mesin menggunakan onderdil-onderdil yang sudah paten dari pabrik. Seorang guru harus melakukan pengamatan, analisis siswa, pemilihan strategi, evaluasi hingga terus berimprovisasi dalam proses pengajaran yang dilakukan. Setiap kondisi, baik siswa, kelas, lingkungan sekitar atau pun sarana sekolah memiliki karakter khusus yang menuntut jiwa seni seorang guru dalam mengajar. 


No comments:

Post a Comment