Monday, 16 November 2015

Apa yang Dipelajari Anak di Sekolah

Pandangan tradisional mengenai apa yang dipelajari anak di sekolah adalah ilmu pengetahuan. Dalam bahasa sederhana, "anak sekolah biar pintar." Berdasarkan pandangan ini maka fungsi sekolah, terutama guru adalah untuk memompa kemampuan kognitif saja. Mungkin anda masih banyak menemukan paradigma di ini, terutama di daerah-daerah terpencil.

Perubahan zaman, dimana masyarakat telah menjadi semakin terspesialisasi, ternyata juga menuntut perubahan peran sekolah. Para orang tua yang semakin sibuk dengan pekerjaan mereka akhirnya menggeser peran sekolah juga sebagai pengganti orang tua, walaupun tentu tidak seratus persen. Par guru menjadi lebih sibuk dan dituntut untuk secara hati-hati mengelola pembelajarannya agar anak-anak dapat mengalami perkembangan yang baik sehingga nantinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kemampuan apa saja yang harus diajarkan kepada siswa? Berbagai bidang ilmu turut berperan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Salah satunya kajian psikologi. Secara intensif studi mengenai perkembangan manusia dan proses belajarnya didalami. Hasilnya, semakin berkembang pula teori-teori mengenai aspek-aspek diri anak yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran.

Salah satu teori mengenai aspek atau domain dalam diri anak yang harus mengalami pendidikan dipaparkan oleh Allen dan Marotz. Mereka menyebutkan terdapat enam aspek yaitu kognitif, psikomotor, sosial-emosional, bahasa, kepekaan kultural dan kreativitas. Keenam aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain, sehingga mengajar adalah suatu aktivitas yang benar-benar kompleks. Membutuhkan Pengetahuan, pengalaman, kesabaran dan kerjasama dengan berbagai pihak.

Enam Aspek Pembelajaran
(Sumber: Gordon & Browne, 2011)

Guru yang hanya memikirkan materi (pengetahuan) sebagai hasil pengajarannya tentu tidak lagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Selain itu, tanpa perhatian pada aspek-aspek pembelajaran secara menyeluruh maka yang akan kita dapatkan adalah generasi yang bermasalah. Inilah salah satu alasan mendasar perhatian pemerintah pada pendidikan karakter (aspek-aspek kepribadian anak secara utuh). 

Daftar Rujukan:
Gordon, A.M. Browne, K.W. 2011. Beginnings and Beyond: Foundations in Early Childhood Education. Edisi Delapan. Belmont: Wadsworth Cengage Learning

No comments:

Post a Comment